INGUH "Jasri Communities

PEACE, LOVE, FRIENDSHIP AND ALCOHOL!!!!


| Sepak Bola | | Komputer | | Artikel | | Wisata| | About Inguh|

Halaman Ini Menyediakan Profil Negara-Negara Peserta Piala Dunia 2006

Saturday, May 20, 2006

UKRAINA

INGIN BERBUAT BANYAK!!!

Akhirnya Ukraina berhasil masuk putaran final Piala Dunia. Keberhasilan tampil di Piala Dunia 2006 di Jerman ini diraih setelah tim negara pecahan Uni Soviet itu dua kali gagal saat mengikuti babak kualifikasi dua Piala Dunia sebelumnya, yakni Piala Dunia 1998 dan 2002. Tragisnya, kedua kegagalan itu terjadi pada babak play-off.
Saat ini, Ukraina dilatih Oleg Blokhin, mantan pemain tim nasional Uni Soviet. Blokhin yang juga pernah meraih gelar sebagai “Pemain Terbaik Eropa Tahun 1975” itu diganti setelah gagal menangani tim Ukraina pada kejuaraan Piala Eropa. Blokhin sempat mundur pada awal 2005 dengan alasan ia tidak bisa merangkap jabatan sebagai pelatih timnas sekaligus anggota parlemen. Ia kemudian digantikan Leonid Buryak. Namun pengadilan akhirnya memutuskan ia boleh melatih timnas sekaligus tetap sebagai anggota parlemen.
Kekuatan Ukraina saat ini bertumpu pada Andriy Shevchenko, pemain terbaik Eropa tahun 2004. Striker AC Milan itu saling dukung dengan pemain Shakhtar Donetsk, Andrei Vorobey, serta Andrei Voronin yang saat ini bermain di Bayer Leverkusen.
Tim asuhan Blokhin ini sama sekali tak bisa dianggap enteng oleh lawan-lawannya di Jerman nanti. Di babak kualifikasi menuju Jerman, Shevchenko dan kawan-kawan berhasil tampil sebagai juara Grup 2 Zona Eropa dengan menyisihkan juara Eropa 2004, Yunani, dan kesebelasan yang sempat dijuluki tim dinamit, Denmark. Satu korban lainnya adalah Turki yang terpaksa harus mengikuti babak play-off dan kemudian ditenggelamkan oleh Swiss.
Perjalanan Menuju Piala Dunia 2006
8-Oct-05 : UKR vs ALB 2:2 (1:0)
7-Sep-05 : UKR vs TUR 0:1 (0:0)
3-Sep-05 : GEO vs UKR 1:1 (0:1)
8-Jun-05 : GRE vs UKR 0:1 (0:0)
4-Jun-05 : UKR vs KAZ 2:0 (1:0)
30-Mar-05 : UKR vs DEN 1:0 (0:0)
9-Feb-05 : ALB vs UKR 0:2 (0:1)
17-Nov-04 : TUR vs UKR 0:3 (0:2)
13-Oct-04 : UKR vs GEO 2:0 (1:0)
9-Oct-04 : UKR vs GRE 1:1 (0:0)
8-Sep-04 : KAZ vs UKR 1:2 (1:1)
4-Sep-04 : DEN vs UKR 1:1 (1:0)

Kiprah di Piala DuniaUkraina sama sekali belum pernah tampil di putaran final sebelumnya. Mereka selalu tumbang di babak play-off. Saat menuju Puala Dunia 1998, dikalahkan Kroasia dalam play-off dengan agregat 3-1. Dalam play-off Piala Dunia 2002, dihabisi Jerman 4-1.
Demografi Negara: Ukraina
Nama resmi: Ukrayina
Ibu kota: Kiev
Kota-kota penting: Dnipropetrovsk, Odesa, Kharkiv, Donetsk, Zaporizhzhya, L'viv, Kryvyy Rih, Marioupol, Nikolaiev, Luhansk, Makeyevka, Vinnitsa, Sevastopol, Khersan, Simferopol, Gorlovka
Luas: 603.700 km²
Jumlah penduduk: 48 juta jiwa
Pendapatan per kapita: 4.500 dolar Amerika
Mata uang: Rubel
Bahasa resmi: Bahasa Ukraina
Wilayah benua/kontinen: Eropa
Tempat tertinggi: Hora Hoverla (2.061 meter)
Negara tetangga: Rumania, Moldova, Hungaria, Slovakia, Polandia, Belarus, Rusia
Laut/Samudra: Laut Azov, Laut Hitam

SKUAD LENGKAP
Pelatih: Oleg Blokhin
GK SHOVKOVSKIY Oleksandr
DF NESMACHNIY Andriy
DF FEDOROV Serhiy
MF TYMOSCHUK Anatoliy
DF YEZERSKIY Vladimir
DF RUSOL Andriy
FW SHEVCHENKO Andriy
MF SHELAYEV Oleg
MF GUSEV Oleg
FW VORONIN Andriy
MF REBROV Serhiy
GK PYATOV Andriy
DF CHIGRYNSKIY
MF GUSIN Andriy
FW MILEVSKIY Artem
FW VOROBEY Andriy
DF VASHCHUK Vladislav
MF NAZARENKO Serhiy
MF KALINICHENKO Maksim
FW BYELIK Oleksiy
MF ROTAN Ruslan
DF SVIDERSKIY Vyacheslav
GK SHUST Bogdan
Keterangan:
GK=Goal Keeper
DF=Defender
MF=Mid Fielder
FW=Forward

TUNISIA

LANGGANAN PIALA DUNIA!!!!


Tunisia menjadi satu-satunya wakil Afrika di Piala Dunia 2006 yang bukan tim pendatang baru alias debutan. Berbeda dari Togo, Angola, Ghana atau Pantai Gading, Tunisia sudah mencicipi tampil di putaran final Piala Dunia sejak tahun 1978, ketika ajang akbar sepak bola ini diselenggarakan di Argentina.Itu sebabnya, publik sepak bola sejagat sudah cukup akrab dengan nama dan penampilan negara ini. Banyak pengamat menilai kekuatan tim Tunisia yang berjuluk Carthage Eagles alias Elang dari Carthago itu berasal dari konsistensi permainan mereka.
Saat ini, Tunisia ditangani oleh Roger Lemerre, pelatih berpengalaman asal Prancis yang menangani tim Les Bleus Prancis di Piala Dunia 2002. Resep yang ditawarkan Lemerre rupanya pas untuk tim Tunisia. Terbukti, mereka mampu merebut gelar juara Piala Afrika tahun 2004. Waktu itu, Tunisia memukul Maroko 2-1 di final. Ini adalah gelar juara Afrika pertama yang berhasil disandang Tunisia.
Di Jerman, Tunisia tampaknya tetap akan bertumpu pada striker mereka yang cukup produktif, Francileudo Santos, yang juga bermain di satu klub divisi I Prancis, Touluse. Selain Santos, ada pula Jomaa (Lens) dan Essediri (Rosenborg). Di lini belakang, Tunisia mempunyai pemain andalan yang bermain untuk klub Bolton, Radhi Jaidi, dan pemain Ajax, Trabelsi.

Perjalanan Menuju Piala Dunia 2006
8-Oct-05 : TUN vs MAR 2:2 (1:2)
3-Sep-05 : KEN vs TUN 0:2 (0:1)
17-Aug-05 : TUN vs KEN 1:0 (1:0)
11-Jun-05 : TUN vs GUI 2:0 (1:0)
4-Jun-05 : BOT vs TUN 1:3 (1:2)
26-Mar-05 : TUN vs MWI 7:0 (2:0)
9-Oct-04 : MWI vs TUN 2:2 (2:0)
4-Sep-04 : MAR vs TUN 1:1 (0:1)
20-Jun-04 : GUI vs TUN 2:1 (1:0)
5-Jun-04 : TUN vs BOT 4:1 (2:0)

Kiprah di Piala DuniaTunisia lolos pertama kali ke putaran final Piala dunia pada tahun 1978 di Argentina. Di sini, mereka sempat membikin kejutan yang memukau para pecandu sepak bola dunia. Tunisia waktu itu mampu memukul Meksiko 3-1 dan menahan imbang Jerman 0-0. Tapi, kemudian mereka digulingkan Polandia 0-1. Poin yang mereka raih tadi ternyata belum cukup untuk meloloskan ke babak berikutnya.
Kendati tak mampu lolos dari grup babak penyisihan, kemenangan Tunisia atas Meksiko juga merupakan catatan tersendiri. Pasalnya, itu adalah kemenangan pertama tim dari Afrika atas lawannya di ajang putaran Final Piala Dunia. Tunisia juga berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia tahun 1998 di Prancis dan 2002 di Jepang-Korea Selatan. Namun, keikutsertaan mereka kali ini tanpa kejutan berarti, dan mereka pun tetap belum mampu lolos ke babak berikutnya.
DemografiNama resmi Tunisia adalah Al Jumhuriyah at Tunisiyah. Kota Tunis adalah ibu kota negeri ini. Berpenduduk sebesar sekitar 10 juta jiwa, negara Tunisia memiliki luas 163.610 kilometer persegi. Bahasa resmi negeri ini adalah bahasa Arab. Sedangkan mata uang yang dipergunakan adalah dinar.
Tunisia berbatasan dengan negara Aljazair, Libia, dan laut Mediterania. Gunung tertinggi di negeri ini adalah Jebel ech Chambi (1.544 meter). Selain Ibu Kota Tunis, masih ada sejumlah kota penting di negeri ini seperti Kota Sfax, Bizerte, Djerba, Gabes, Sousse, Kairouan, dan Gafsa Negara yang memiliki moto “Kemerdekaan, Ketertiban, dan Keadilan” ini memiliki pendapatan per kapita sebesar 6.500 dolar AS.

SKUAD LENGKAP
BOUMNIJEL Ali BOUMNIJEL
ESSEDIRI Karim
HAGGUI Karim
YAHIA Alaeddine
JAZIRI Zied
TRABELSI Hatem
MERIAH Mehdi
NAFTI Mehdi
CHIKHAOUI Yassine
GHODHBANE SANTOS
MNARI Jaouhar
BOUAZIZI Riadh
CHEDLI Adel
JAIDI Radhi
NEFZI Adel
JOMAA Issam
JEMMALI David
AYARI Anis
NAMOUCHI Hamed
SAIDI Karim
KASRAOUI Hamdi
MELLITI Sofiane

Friday, May 19, 2006

ARAB SAUDI

TAK MAU DIPERMALUKAN LAGI!

Piala Dunia 2006 di Jerman merupakan kesempatan keempat berturut-turut bagi Arab Saudi tampil diajang bergengsi ini. Sebelumnya, wakil Asia ini telah mengikuti Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat, 1998 (di Prancis), dan 2002 (di Jepang-Korea Selatan).
Pada 1994, Arab Saudi mencatat prestasi terbaiknya ketika mereka mampu lolos ke babak 16 besar. Di babak penyisihan grup, mereka menumbangkan Belgia dan Maroko, serta kalah tipis dari juara grup, Belanda. Namun, di babak 16 besar, mereka terjegal oleh Swedia dengan skor 1-3 dan gagal memasuki babak selanjutnya. Kendati demikian, gol kemenangan Arab Saudi atas Belgia, yang dicetak Saeed Owairan, sempat banyak dibicarakan penggemar sepak bola waktu itu.
Prestasi cukup cemerlang itu gagal mereka ulangi empat tahun kemudian. Kali ini, di Piala Dunia 1998, mereka ditekuk Denmark dan tuan rumah Prancis, dan hanya mampu bermain imbang dengan Jamaika sehingga tenggelam di babak penyisihan grup. Situasi lebih buruk mereka hadapi di Piala Dunia 2002. Di pertandingan awal mereka dibabat Jerman 0-8, dan kemudian ditekuk oleh Kamerun dan Republik Irlandia. Mereka pun pulang kandang tanpa satu poin pun.
Pada November 2004, pelatih asal Argentina, Gabriel Calderon, menggantikan pelatih Gerard van der Lem yang dianggap gagal menangani tim Arab Saudi pada Piala Asia 2004. Van der Lem adalah pelatih ke-13 yang dipecat oleh pengurus tim Arab Saudi karena dinilai tidak becus. Memang, selama ini Arab Saudi merajai pentas sepak bola Asia dan kawasan Teluk. Mereka pernah menjuarai Piala Asia sebanyak tiga kali, yaitu tahun 1984, 1988, dan 1996. Mereka pun pernah menjadi jago di Piala Teluk sebanyak dua kali: 1994 dan 2002.
Arab Saudi berhasil melaju bersama Korea Selatan ke putaran final Piala Dunia 2006 di Jerman, setelah antara lain menggulingkan lawan-lawannya yang terdiri dari Kuwait dan Uzbekistan dengan skor 3-0, termasuk mengalahkan Korea Selatan 2-0.
Datang ke Jerman dengan sebagian besar pemain muda bekas tim Olimpiade mereka, di tangan Marcos Paqueta, pengganti Calderon, mampukah Arab Saudi unjuk gigi sebagaimana mereka lakukan saat mereka pertama kali ikut Piala Dunia di tahun 1994? Ataukah hanya jadi bulan-bulanan lagi seperti pada Piala Dunia tahun 2002?
Perjalanan Menuju Piala Dunia 2006
17-Aug-05 : KOR vs KSA 0:1 (0:1)
8-Jun-05 : KSA vs UZB 3:0 (1:0)
3-Jun-05 : KSA vs KUW 3:0 (1:0)
30-Mar-05 : KUW vs KSA 0:0
25-Mar-05 : KSA vs KOR 2:0 (1:0)
9-Feb-05 : UZB vs KSA 1:1 (0:0)
17-Nov-04 : KSA vs SRI 3:0 (2:0)
12-Oct-04 : IDN vs KSA 1:3 (0:2)
8-Sep-04 : TKM vs KSA 0:1 (0:0)
9-Jun-04 : KSA vs TKM 3:0 (3:0)
31-Mar-04 : SRI vs KSA 0:1 (0:0)
18-Feb-04 : KSA vs IDN 3:0 (3:0)
Kiprah di Piala DuniaArab Saudi sudah berpartisipasi sebanyak tiga kali berturut-turut, yakni pada tahun 1994, 1998, dan 2002. Prestasi terbaik mereka adalah saat lolos ke babak 16 besar di Piala Dunia 1994 di Amerika Serikat. Tapi, mereka kemudian dikalahkan Swedia 1-3.
Tahun 1998, di Prancis, mereka tersisih di grup babak penyisihan, tak mampu meladeni kekuatan tim Denmark dan Prancis--yang kemudian muncul jadi juara.Pada 2002, di Jepang-Korea Selatan, Arab Saudi menjadi juru kunci grup di babak penyisihan. Mereka dihancurkan Jerman 0-8 pada pertandingan pertama. Selanjutnya, mereka digusur oleh Kamerun dan Republik Irlandia dan harus pulang kandang.

DemografiNegara: Arab Saudi
Nama resmi: Al Mamlakah al Arabiyah as Sa'udiyah
Ibu kota: Riyadh
Kota-kota penting: Jeddah, Mecca, Medina, Dammam, At Ta'if, Al Hufuf, Haradh
Luas: 1.960.582 km²
Jumlah penduduk: 24,3 juta jiwa
Pendapatan per kapita: 10.500 dolar AS
Mata uang: Riyal
Bahasa resmi: Bahasa Arab
Wilayah benua/kontinen: Asia
Tempat tertinggi: Jabal al Hijaz (3.133 meter)
Negara tetangga: Yordania, Irak, Kuwait, Qatar, Oman, Yaman, Uni Emirat Arab
Laut/Samudra: Laut Merah, Teluk Persia
SKUAD LENGKAP
Mohammed Al Daeyea G
Mabrook Zayed G
Mohammed Khouja G
Redha Takar D
Hamad Al-Montashari D
Ahmad Al-Bahri D
Mohammad Masaad D
Ahmed Dukhi Al Dosari D
Nayef Al-Kadhi D
Hussein Abdul Ghani
Mohammad Noor M
Mohammad Al Shalhoub M
Saoud Kariri M
Mohammad Amin M
Abdul Aziz Al-Khathran M
Khaled Aziz M
Nawaf Al Temyat M
Omar Al Ghamdi M
Sami Al Jaber F
11 Yasser Al Qahtani F
Malek Maath F
Mohammad Al Anbar F
Saad Al Harthi F
Keterangan: G=Goalkeeper D=Defender M=Midfielder F=Forward

SPANYOL

INGIN MEMPERBAIKI PRESTASI

Hadir di ajang putaran final Piala Dunia sudah merupakan hal biasa bagi Spanyol. Yang luar biasa tentunya kalau tim Spanyol mampu memperbaiki prestasi tertingginya yang hanya berupa posisi keempat di Piala Dunia 1950. Memiliki liga sepak bola profesional yang termasuk ke dalam kelompok liga paling bergengsi di Eropa ternyata tak banyak mempengaruhi prestasi tim "Matador" ini di ajang Piala Dunia.
Padahal, nama-nama klub dari liga itu demikian menjulang di seantero dunia. Sebut saja Real Madrid, Barcelona atau Valencia. Bahkan, untuk kejuaraan Piala Eropa pun, tim "Spaniards" hanya sempat sekali mencicipi nikmatnya gelar juara. Kebanggaan satu-satunya masyarakat Spanyol itu diraih pada tahun 1964. Setelah berulangkali terperosok dan tanpa prestasi, Spanyol sempat hadir sebagai favorit juara pada Piala Dunia 2002. Namun, harapan yang sempat menggelembung itu juga hanya bertahan sampai babak perempat final.
Lewat adu penalti, Korea Selatan mengubur habis impian tim Spanyol. Ini sekaligus pula mengakhiri generasi Luis Enrique dan Fernando Hierro di tim nasional Spanyol. Saat ini Spanyol ditangani pelatih Luis Aragones yang menerima jabatan itu dari Inaki Saez yang gagal total saat mengawal tim Spanyol di Piala Eropa 2004.Bersama Arogones pun langkah Spanyol menuju Jerman tidaklah mulus. Mereka harus lebih dulu melewati Slovakia dalam babak play-off. Beruntung Spanyol menang telak 5-1 di leg pertama dan bermain imbang pada leg kedua. Mengandalkan Raul Gonzales di depan dan Iker Casillas di bawah mistar, tim "Furia Roja" generasi baru ini mencoba menorehkan prestasi baru yang lebih bergengsi, yang selama ini tak kunjung hadir untuk menghibur kekecewaan para pendukung mereka selama ini.
Perjalanan Menuju Piala Dunia 2006
16-Nov-05 : SVK vs ESP 1:1 (0:0)
12-Nov-05 : ESP vs SVK 5:1 (2:0)
12-Oct-05 : SMR vs ESP 0:6 (0:3)
8-Oct-05 : BEL vs ESP 0:2 (0:0)
7-Sep-05 : ESP vs SCG 1:1 (1:0)
8-Jun-05 : ESP vs BIH 1:1 (0:1)
4-Jun-05 : ESP vs LTU 1:0 (0:0)
30-Mar-05 : SCG vs ESP 0:0
9-Feb-05 : ESP vs SMR 5:0 (3:0)
13-Oct-04 : LTU vs ESP 0:0
9-Oct-04 : ESP vs BEL 2:0 (0:0)
8-Sep-04 : BIH vs ESP 1:1 (0:0)
Kiprah di Piala Dunia Spanyol sudah 11 kali mengikuti putaran final Piala Dunia, yakni pada tahun 1934, 1950, 1962, 1966, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, dan 2002. Prestasi terbaik mereka hanyalah menempati posisi empat di Piala Dunia tahun1950. Pada 1934, Spanyol lolos sampai babak perempat final. Langkah mereka terhenti saat dihadang oleh Italia.
Di Piala Dunia 1950, Spanyol mengalahkan Amerika Serikat, Cile dan Inggris dan melaju ke babak semi final. Tapi, kekalahan dari Brasil, kemudian dari Swedia menempatkan Spanyol di posisi keempat. Pada 1982, ketika dilangsungkan di kandang sendiri, para pendukung Spanyol mengamuk saat tim kesayangan mereka hanya mampu memetik satu kemenangan. Pada 1986, Spanyol gagal di babak kedua karena kalah dalam adu penalti melawan Belgia. Tahun 1990, Spanyol kembali tumbang di babak kedua di tangan Yugoslavia pada perpanjangan waktu.Kemudian, tahun 1994, mereka bisa bertahan sampai babak perempat final. Di Piala Dunia 1998, Spanyol tak mampu lolos dari babak penyisihan. Sementara itu, di tahun 2002 langkah mereka juga terhenti di babak perempat final lantaran dijungkalkan Korea Selatan melalui adu penalti.
Demografi Negara: Spanyol
Nama resmi: Reino de España
Ibu kota: Madrid
Kota-kota penting: Barcelona, Valencia, Sevilla, Zaragoza, Malaga, Bilbao, Valladolid, Palma de Majorca, Murcia, Cordoba, Hospitalet, Alicante
Luas: 504.782 km²
Jumlah penduduk: 40,2 juta jiwa
Pendapatan per kapita: 20.700 dolar AS
Mata uang: Euro
Bahasa resmi: Bahasa Spanyol
Wilayah benua/kontinen: Eropa
Tempat tertinggi: Gunung Teide 3.718 (meter)
Negara tetangga: Portugal, Prancis, Andorra, Gibraltar, Maroko Laut/Samudra: Samudra Atlantik, Laut Mediterania
SKUAD LENGKAP
Pelatih: Luis Aragones
Victor Valdes G
Iker Casillas G
Jose Reina G
Michel Salgado D
Joan Capdevila D
Carlos Marchena D
Carles Puyol D
Guerrero Antonio Lopez D
Ramos Sergio D
Gutierrez Juanito D
Ibanez Pablo D
Asier Del Horno M
Hernandez Xavi M
Rodriguez Vicente M
Ruben Baraja M
David Albelda M
Francesc Fabregas M
Sanchez Joaquin M
Xabi Alonso M
Marcos Senna M
Sanz Luis Garcia M
Gonzalez Raul S
David Villa S
Fernando Torres S
Fernando Morientes S
Jose Antonio Reyes S
Keterangan: G=Goalkeeper; D=Defender; M=Midfielder; S=Striker

TOGO

KEKUATAN BARU BENUA HITAM!

Togo juga debutan dari zona Afrika yang kini hadir di Piala Dunia 2006. Jika Angola membuat kejutan karena menyingkirkan Nigeria, maka Togo membuat banyak orang tercengang karena mampu melewati Senegal. Di Grup 1 Zona Afrika ini, memang Senegal lebih difavoritkan ketimbang Togo. Di tim Senegal terdapat nama-nama mentereng macam El Hadji Diouf, Henri Camara, atau Diomansky Kamara yang wara-wiri di Liga Inggris. Nama Senegal juga sempat mengejutkan dunia kala mengalahkan Prancis 1-0 pada partai pembukaan Piala Dunia 2002.Jadi, apalah artinya Togo? Ditangani pelatih Stephen Keshi, mantan kapten tim Piala Dunia Nigeria pada tahun 1994, nyatanya Togo-lah yang lolos ke Jerman. Di babak kualifikasi, Togo bermain imbang 1-1 melawan Senegal saat tandang, tetapi memukul sang favorit tadi dengan skor 3-1 saat menjadi tuan rumah. Di pertandingan terakhir melawan Kongo yang akan menjadi penentuan, Togo membutuhkan hasil imbang untuk lolos. Sempat tertinggal dua gol, akhirnya secara dramatis Togo menggulingkan Kongo 3-2. Kemenangan ini membuat Senegal yang juga menang 2-0 atas Mali di pertandingan akhirnya tak mampu mengejar lagi poin yang diraih Togo.Resep Kenshi sebetulnya sederhana. Ia menyadari benar bahwa di Togo, seperti juga di negerinya, terdapat banyak pemain berbakat yang lebih mengandalkan insting sendiri. Maka, ia pun berusaha memoles bakat-bakat itu dengan kekuatan mental, kebersamaan, dan keinginan kuat untuk menang. Resep ini pun membuat Togo menjadi tim yang mampu lolos ke Jerman. Sayangnya Keshi tidak mampu menunjukkan peningkatan kekuatan Togo. Pada Piala Afrika 2006, Togo dikalahkan Kamerun, Kongo, dan Angola. Akibatnya Keshi dipecat Februari lalu dan digantikan Otto Pfister. Pelatih asal Jerman ini yang akan membawa skuad Togo ke Jerman.Kekuatan tim Togo yang berjuluk “Les Eperviers” atau sparrowhawks (sejenis elang kecil) tampaknya akan bertumpu pada pemain kelahiran Nigeria, Sheyi Emmanuel Adebayor, yang juga bermain untuk Arsenal yang sebelumnya bermain untuk klub Liga Prancis, Monaco. Di samping Adebayor, masih ada pula nama Adekamni Olufade, pemain tengah Togo yang juga kelahiran Nigeria, dan Abalo Dosseh, kapten tim yang menjadi tulang punggung lini belakang.Perjalanan Menuju Piala Dunia 2006
8-Oct-05 : CGO vs TOG 2:3 (1:1)
4-Sep-05 : TOG vs LBR 3:0 (0:0)
18-Jun-05 : SEN vs TOG 2:2 (2:1)
5-Jun-05 : TOG vs ZAM 4:1 (2:1)
27-Mar-05 : MLI vs TOG 1:2 (1:0)
10-Oct-04 : TOG vs MLI 1:0 (1:0)
5-Sep-04 : TOG vs CGO 2:0 (0:0)
4-Jul-04 : LBR vs TOG 0:0
20-Jun-04 : TOG vs SEN 3:1 (1:0)
5-Jun-04 : ZAM vs TOG 1:0 (1:0)
16-Nov-03 : TOG vs EQG 2:0 (1:0)
11-Oct-03 : EQG vs TOG 1:0 (1:0)
Kiprah di Piala DuniaSebagai tim debutan, tentu Togo hanya memiliki kisah suram di babak-babak kualifikasi sebelumnya. Mereka pertama kali ikut babak kualifikasi untuk Piala Dunia 1974. Waktu itu mereka dijegal oleh Republik Demokratik Kongo. Di babak kualifikasi tahun-tahun berikutnya pun, Togo belum mampu lolos ke putaran final. DemografiRepublik Togo beribu kota di Lome. Luas negeri berpenduduk 5,4 juta jiwa ini adalah 56.785 kilometer persegi. Bahasa resmi mereka adalah bahasa Prancis. Mata uang resmi adalah CFA franc.Negeri ini berbatasan dengan Ghana, Burkina Faso, Benin dan Lautan Atlantik. Gunung tertinggi di Togo hanya memiliki ketinggian 986 meter (Gunung Agou).Sejumlah kota penting di Togo selain Ibu Kota Lome adalah Sokodé, Kpalimé, Atakpamé, Bassar, Tsévié, Aného, Mango, Bafilo, dan Tabligbo. Negara yang memiliki moto “Pekerja, Kemerdekaan, dan Tanah Air” ini memiliki pendapatan per kapita sebesar 1.500 dolar AS.
SKUAD LENGKAP
Pelatih: Otto Pfister
Kossi Agassa G
Ouro Tchanirou G
Safiou Salifou G
Dare Nibombe D
Eric Akoto D
Emmanuel Mathias D
Dosseh Yaovi Abalo D
Massamesso Tchangai D
Gafarou Mamam D
Ludovic Assemoassa D
Zanzan Attey-Oudeyi D
Moustapha Salifou M
Kaka Aziawonnou M
Cherif-Toure Mamam M
Alaixis Romao M
Gouyazou Kassim M
Junior Senaya S
Adekambi Olufade S
Emmanuel Adebayor S
Mikael Dogbe S
Cougbadja Sherif S
Abdelkader Coubadja S
Alirou Ahoudou S
Keterangan: G=Goalkeeper; D=Defender; M=Midfielder; S=Striker

Thursday, May 18, 2006

KOREA SELATAN

THE BEST FROM ASIAN!!!!

Inilah wakil Asia yang dinilai paling berprestasi sepanjang diadakannya perhelatan Piala Dunia. Tentu saja itu merujuk pada pencapaian Korea Selatan masuk babak semifinal pada Piala Dunia 2002 yang diadakan di Jepang-Korea Selatan. Meski faktor tuan rumah sangat berperan, sejumlah kemenangan gemilang Korea Selatan atas tim-tim dari negara raksasa sepak bola macam Italia, Spanyol, dan Portugal kala itu sempat mengguncangkan dunia.
Korea Selatan adalah juga negara Asia yang tercatat paling banyak lolos ke ajang putaran final Piala Dunia. Sebelum ini, mereka berhasil masuk putaran final Piala Dunia sebanyak enam kali, yaitu pada tahun 1954, 1986, 1990, 1994, 1998, dan 2002. Berarti kehadiran tim negara ini di Jerman adalah keikutsertaan mereka yang ketujuh.
Ditangani Guus Hiddink yang asal Belanda siapa pun sulit melupakan “keajaiban” yang diperlihatkan tim nasional Korea Selatan pada tahun 2002 itu. Memukul Polandia 2-0, bermain imbang 0-0 dengan Amerika Serikat, dan kemenangan tipis 1-0 atas Portugal mengantarkan Korea Selatan untuk pertama kalinya melaju ke babak berikut.
Di babak berikut, kejutan masih berlanjut. Menghantam Italia 2-1, mengungguli Spanyol dalam adu penalti, akhirnya Korea Selatan secara menakjubkan masuk ke babak semifinal. Memang, akhirnya mereka gagal melangkah ke final setelah dijegal Jerman pada pertandingan semifinal dengan skor tipis 1-0. Tapi, apa yang diperlihatkan Korea Selatan itu juga sekaligus dianggap telah mengangkat pamor persepakbolaan kawasan Asia yang selama ini dinilai jauh tertinggal dibanding Eropa dan Amerika.
Sebelum menunjukkan prestasi tingkat dunianya itu, Korea Selatan memang telah lama muncul sebagai salah satu kekuatan sepak bola di Asia. Mereka dua kali menjuarai Piala Asia, yakni di tahun 1956 dan 1960. Kemudian menjuarai Asian Games sebanyak tiga kali, tahun 1970 (bersama Myanmar), 1978 (bersama Korea Utara), dan 1986.
Infrastruktur sepak bola yag solid, penyelenggaraan liga yang profesional, serta penonton sepak bola yang fanatik disebut-sebut sebagai pemicu prestasi Korea Selatan. Liga dalam negeri mereka diselenggarakan secara profesional dengan meniru model liga-liga yang diadakan di negara Eropa. Dari liga itu, mereka banyak menghasilkan pemain berbakat. Sebut saja nama Park Ji-Sung yang kini bermain di Manchester United (sebelumnya di PSV Eindhoven), dan Lee Young-Pyo yang masih bermain untuk PSV Eindhoven, Belanda.
Namun, sejak ditinggalkan Guus Hiddink seusai Piala Dunia 2002, prestasi Korea Selatan sempat menurun. Mereka sempat mengalami beberapa kekalahan yang tidak seharusnya dari tim-tim yang dinilai lebih lemah, misalnya dari Oman dan Vietnam dalam kualifikasi Piala Asia. Malah, mereka sempat terseok dalam babak penyisihan Piala Dunia di tingkat grup Asia saat ditahan imbang oleh Maldives. Akibatnya, pelatih baru mereka, Humberto Coelho, terpaksa mengundurkan diri.
Setelah itu, Korea Selatan mengangkat Jo Bonfrere asal Belanda untuk melatih tim nasional mereka. Barulah, setelah ditangani Bonfrere, prestasi Korea Selatan kembali stabil. Pada Oktober 2005, Bonfrere diganti Dick Advocaat. Kekuatan menakutkan “Setan Merah” ini pulih. Korea Selatan pun lolos ke Piala Dunia di Jerman mendampingi Arab Saudi dari grup kualifikasi setelah meredam Uzbekistan dan Kuwait. Bahkan, dalam pertandingan terakhir mereka memukul Kuwait dengan telak, 4-0.
Perjalanan Menuju Piala Dunia 2006
17-Aug-05 : KOR vs KSA 0:1 (0:1)
8-Jun-05 : KUW vs KOR 0:4 (0:2)
3-Jun-05 : UZB vs KOR 1:1 (0:0)
30-Mar-05 : KOR vs UZB 2:1 (0:0)
25-Mar-05 : KSA vs KOR 2:0 (1:0)
9-Feb-05 : KOR vs KUW 2:0 (1:0)
17-Nov-04 : KOR vs MDV 2:0 (0:0)
13-Oct-04 : LIB vs KOR 1:1 (1:1)
8-Sep-04 : VIE vs KOR 1:2 (0:0)
9-Jun-04 : KOR vs VIE 2:0 (1:0)
31-Mar-04 : MDV vs KOR 0:0
18-Feb-04 : KOR vs LIB 2:0 (1:0)

Kiprah di Piala DuniaKorea Selatan sudah berpartisipasi sebanyak enam kali di putaran final Piala Dunia, yakni pada tahun 1954, 1986, 1990, 1994, 1998, dan 2002. Prestasi terbaik mereka adalah posisi keempat pada Piala Dunia 2002 saat menjadi tuan rumah. Posisi itu mereka dapatkan setelah terpaksa harus mengakui keunggulan Turki 2-3 dalam perebutan tempat ketiga.
Tahun 1954, kala pertama kali tampil di Piala Dunia, Korea Selatan sempat menjadi lumbung gol lawannya. Dihantam Jerman 4-1, mereka lalu dicukur 9-0 dan 7-0 oleh Hongaria dan Turki. Pada 1986, Korea Selatan mampu menahan imbang Bulgaria 1-1, tapi kalah 2-3 dan 1-3 dari Italia dan Argentina. Di tahun 1990, 1994, dan 1998 Korea Selatan juga belum mampu lolos ke babak kedua. Tapi, mereka sanggup menahan imbang Spanyol 2-2 dan Bolivia 0-0 di Amerika Serikat (1994), serta menahan Belgia 1-1 di Prancis (1998).
DemografiNegara: Republik Korea (Korea Selatan)
Nama resmi: Daehanminguk
Ibu kota: Seoul
Kota-kota penting: Busan, Daegu, Incheon, Gwangju, Daejeon, Ulsan
Luas: 99.313 km²
Jumlah penduduk: 48,3 juta jiwa
Pendapatan per kapita: 19.400 dolar AS
Mata uang: Won
Bahasa resmi: Bahasa Korea
Wilayah benua/kontinen: Asia
Tempat tertinggi: Halla-san (1.950 meter)
Negara tetangga: Korea Utara
Laut/Samudra: Laut Timur (Laut Jepang), Laut Kuning

SKUAD LENGKAP
Pelatih: Dick Advocaat
Lee Woon-Jae G
Kim Young-Kwang G
Choi Eun-Sung G
You Kyoung-Youl D
Choi Jun-Chul D
Kim Jin-Kyu D
Kim Young-Chul D
Cho Yong-Hyung D
Choi Sung-Young M
Cho Won-Hee M
Baek Ji-Hoon M
Lee Ho M
Lee Young-Pyo M
Lee Eul-Young M
Kim Jung-Woo M
Park Ji-Sung M
Kim Do-Heon M
Park Chu-Young F
Choi Tae-Uk F
Seol Ki-Hyun F
Lee Chun-Soo F
Cha Doo-Ri F
Chung Kyung-Ho F
Lee Dong-Gook F
Ahn Jung-Hwan F
Keterangan: G=Goalkeeper; D=Defender; M=Midfielder; F=Forward


DO THE BEST FOR ASIAN

SWISS

MOMENT UNTUK BELAJAR

Setelah mengalami kegagalan dalam babak kualifikasi menuju Piala Dunia 1998 dan 2002, akhirnya Swiss mampu hadir di putaran final Piala Dunia 2006. Lolosnya Swiss ke Jerman ini makin terasa berharga karena mereka bisa banyak belajar mempersiapkan sebuah turnamen besar. Pasalnya, Swiss, bersama Austria, adalah calon tuan rumah Piala Eropa 2008.
Kebanggaan bermain di ajang putaran final Piala Dunia terakhir kali dirasakan Swiss pada 1994 di Amerika Serikat. Waktu itu, tim Swiss yang dimotori Ciriaco Sforza dan Stephane Chapuisat hanya mampu melangkah sampai babak kedua. Selanjutnya, mereka harus menyiapkan koper untuk pulang ke negerinya lantaran dihempaskan oleh Spanyol.
Nasib buruk masih terus menyertai Swiss. Di Piala Eropa 2004, di babak penyisihan mereka hanya bisa meraih satu poin, dan berada di bawah tim Prancis, Inggris dan Kroasia dalam klasemen. Tim Swiss yang dilatih oleh Köbi Kuhn ini bisa lolos babak kualifikasi Piala Dunia 2006 setelah melewati Turki dalam pertandingan play-off. Pada leg pertama, saat menjadi tuan rumah, Swiss memukul Turki 2-0. Meskipun kemudian Turki balas memukul balik mereka 2-4, Swiss tetap lolos berkat peraturan gol tandang.
Kekuatan Swiss ditulangpunggungi dua bersaudara Murat dan Hakan Yakin di sektor pertahanan serta Johann Vogel dan Raphael Wicky di lapangan tengah. Di depan, ada ujung tombak berusia belia, Johan Vonlanthe. Ia tercatat sebagai pencetak gol termuda dalam sejarah kejuaraan Piala Eropa. Gol bersejarah itu dilesakkan di gawang Prancis pada Piala Eropa 2004 silam saat Volanthe masih berusia 18 tahun.
Perjalanan Menuju Piala Dunia 2006
16-Nov-05 : TUR vs SUI 4:2 (2:1)
12-Nov-05 : SUI vs TUR 2:0 (1:0)
12-Oct-05 : IRL vs SUI 0:0
8-Oct-05 : SUI vs FRA 1:1 (0:0)
7-Sep-05 : CYP vs SUI 1:3 (1:1)
3-Sep-05 : SUI vs ISR 1:1 (1:1)
4-Jun-05 : FRO vs SUI 1:3 (0:1)
30-Mar-05 : SUI vs CYP 1:0 (0:0)
26-Mar-05 : FRA vs SUI 0:0
9-Oct-04 : ISR vs SUI 2:2 (1:2)
8-Sep-04 : SUI vs IRL 1:1 (1:1)
4-Sep-04 : SUI vs FRO 6:0 (4:0)

Kiprah di Piala Dunia Swiss sudah tujuh kali berpartisipasi di putaran final Piala Dunia, yaitu pada tahun 1934, 1938, 1950, 1954, 1962, 1966, dan 1994. Namun dari sejumlah keikutsertaan ini, prestasi terbaik mereka hanyalah masuk babak seperempat final (tahun 1934, 1938, dan 1954).
Pada 1934, mereka tumbang 2-3 di babak seperempat final oleh Cekoslowakia. Di tahun1938, mereka melaju ke babak seperempat final setelah memukul Jerman dengan skor 4-2. Tapi, kemudian mereka kandas di tangan Hongaria. Di Piala Dunia 1950 di Brasil, Swiss gugur di babak penyisihan.
Empat tahun kemudian, saat menjadi tuan rumah Piala Dunia 1954, Swiss memang bisa meluncur lagi ke babak delapan besar. Namun, Austria menghabisi harapan mereka dengan skor 5-7. Kemudian, di tahun 1962 dan 1966, Swiss selalu saja kandas di babak penyisihan. Pada Piala Dunia 1994, mereka bisa melaju sampai ke babak kedua sebelum dijungkirkan oleh Spanyol 0-3.
Demografi Negara: Swiss
Nama resmi: Confederation Suisse
Ibu kota: Bern
Kota-kota penting: Zurich, Basel, Geneva, Lausanne, Winterthur, Lucerne, Sankt Gallen, Biel, Thun, Neuchatel
Luas: 41.290 km²
Jumlah penduduk: 7,4 juta jiwa
Pendapatan per kapita: 31.700 dolar AS
Mata uang: Franc Swiss
Bahasa resmi: Jerman, Prancis, Italia
Wilayah benua/kontinen: Eropa
Tempat tertinggi: Dufourspitze (4.634 meter)
Negara tetangga: Prancis, Jerman, Austria, Liechtenstein, Italia Laut/Samudra: Tak ada

SKUAD LENGKAP
Pelatih: Jacob Kuhn
Eldin Jakupovic G
Pascal Zuberbuhler G
Fabio Coltorti G
Johan Djourou D
Stephane Henchoz D
Stephane Grichting D
Patrick Müller D
Philippe Senderos D
Philipp Degen D
Boris Smiljanic D
Christoph Spycher M
Ludovic Magnin M
Benjamin Huggel M
Hakan Yakin M
Johann Vogel M
Ricardo Cabanas M
Raphael Wicky M
Tranquillo Barnetta M
Johan Vonlanthen M
Valon Behrami M
Blerim Dzemaili M
Alexander Frei S
Marco Streller S
Daniel Gygax S
Mauro Lustrinelli S
Keterangan: G=Goalkeeper; D=Defender; M=Midfielder; S=Striker

PRANCIS

INGIN MENGULANG SUKSES.

Meski prestasi Prancis cenderung menurun seusai mereka meraih gelar Piala Dunia 1998 dan menjuarai Piala Eropa 2000, tim lawan mana pun pasti tak ada yang berani menganggap enteng tim ini dalam Piala Dunia 2006. Bagaimanapun, di tim Prancis masih bercokol para pemain hebat seperti Zinedine Zidane, Claude Makalele, Patrick Viera, Lilian Thuram, Thierry Henry, Syvain Wiltord, dan Djibril Cisse.
Persoalan besar bagi tim Prancis adalah kenyataan para pemain andal mereka itu sudah melewati usia emas mereka, masa "golden age". Akibatnya, ada kekhawatiran berkaitan dengan stamina para pemain Prancis dalam sebuah turnamen berat dan panjang seperti Piala Dunia.
Tim “Ayam Jantan” ini sudah berpartisipasi sebanyak 11 kali sepanjang penyelenggaraan Piala Dunia. Namun, mereka baru sekali meraih gelar juara, yaitu di tahun 1998, di kandang sendiri. Kala itu, Prancis yang diperkuat antara lain penjaga gawang Fabien Barthez dan penyerang Youri Djorkaeff menunjukkan keperkasaan mereka dengan memukul Brasil 3-0 di babak final. Zinedine Zidane, playmaker Prancis yang memang prestasinya tengah berkibar, mencetak dua gol dalam final tersebut.
Dua tahun kemudian, tahun 2000, kedigdayan mereka masih amat disegani lawan-lawannya dan mereka pun membuktikannya dengan menjadi juara Eropa setelah memukul Italia 2-1 di babak final. Waktu itu, giliran penyerang Prancis, David Trézéguet, yang menenggelamkan Italia lewat golden goal-nya di perpanjangan waktu. Bisa dibilang, di waktu itu, mereka adalah tim terkuat di dunia.
Pada era tahun 1980-an, Prancis sempat dikagumi dunia dengan permainan cantiknya yang ditulangpunggungi para pemain berbakat seperti Michel Platini, Alain Giresse, dan Jean Tigana. Kendati demikian, Prancis dua kali berturut-turut dihadang Jerman dalam babak semifinal Piala Dunia, yaitu pada Piala Dunia 1986 di Meksiko dan Piala Dunia 1982 di Spanyol. Pada Piala Dunia 1982 malah Prancis sempat unggul 1-3 dalam pertandingan semifinal melawan Jerman yang berlangsung di Sevilla, sebelum akhirnya terkejar dan secara tragis kalah dalam adu penalti.
Di Piala Dunia 2002, prestasi Prancis benar-benar anjlok. Pada pertandingan pembukaan, mereka ditundukkan Senegal 0-1. Pada pertandingan kedua, tim “Les Bleus” juga hanya bermain imbang 0-0 melawan Uruguay. Puncaknya, mereka dihantam Denmark 0-2 dan harus pulang kandang lebih awal tanpa mampu mencetak satu gol pun.
Sudah habiskah Prancis? Belum tentu juga, karena kini tim yang ditangani Raymond Domenech itu mampu hadir kembali di ajang Piala Dunia 2006 setelah mampu melewati sejumlah tim kuat seperti Swiss dan Irlandia di babak kualifikasi. Dalam sebuah uji coba melawan salah satu favorit juara dunia 2006, Jerman, beberapa waktu silam, mereka pun tak tampil terlampau buruk kendati pertandingan berakhir imbang tanpa gol.
Sejumlah pengamat sepak bola menilai, bila tim Prancis mampu menjaga kebugaran dan stamina para pemain mereka yang telah melewati masa golden age, tim “Ayam Jantan” ini masih mampu berbuat banyak dan menyulitkan lawan-lawan mereka di Jerman. Bahkan, tak tertutup peluang untuk menghasilkan kejutan besar.
Perjalanan Menuju Piala Dunia 2006
12-Oct-05 : FRA vs CYP 4:0 (3:0)
8-Oct-05 : SUI vs FRA 1:1 (0:0)
7-Sep-05 : IRL vs FRA 0:1 (0:0)
3-Sep-05 : FRA vs FRO 3:0 (2:0)
30-Mar-05 : ISR vs FRA 1:1 (0:0)
26-Mar-05 : FRA vs SUI 0:0
13-Oct-04 : CYP vs FRA 0:2 (0:1)
9-Oct-04 : FRA vs IRL 0:0
8-Sep-04 : FRO vs FRA 0:2 (0:1)
4-Sep-04 : FRA vs ISR 0:0

Kiprah di Piala DuniaPrancis sudah berpartisipasi 11 kali, yakni tahun 1930, 1934, 1938, 1954, 1958, 1966, 1978, 1982, 1986, 1998, dan 2002. Prestasi terbaik mereka adalah ketika menjadi juara Piala Dunia 1998 dalam kejuaraan yang berlangsung di kandang sendiri. Di final memukul Brasil 3-0.
Pada 1958 dan 1986 mereka merebut tempat ketiga. Pada 1958, di Sewedia, mereka mengalahkan Jerman Barat 6-3. Sedangkan di Meksiko, 1986, mereka menundukkan Belgia 4-2.Tahun 1982, di Spanyol, Prancis masuk babak semifinal, tapi terjungkal di tangan Jerman lewat adu penalti yang berakhir dengan skor 4-5. Di perebutan tempat ketiga, Prancis dikalahkan lagi oleh Polandia 2-3.
Di tahun 1938, di Prancis, Tim "Ayam Jantan" ini hanya sampai babak seperempat final meski turnamen diadakan di kandangnya sendiri. Selebihnya, pada Piala Dunia 1930, 1934, 1954, 1966, dan 1978, Prancis tidak mampu lolos dari grup di babak penyisihan.

Demografi Prancis
Nama resmi: Republique Francaise
Ibu kota: Paris
Kota-kota penting: Lyon, Marseille, Lille, Toulouse, Nice, Strasbourg, Nantes, Bordeaux, Saint Etienne, Montpellier, Le Havre, Rennes, Reims, Toulon, Grenoble, Brest
Luas: 547.030 km²
Jumlah penduduk: 60 juta jiwa
Pendapatan per kapita: 25.700 dolar AS
Mata uang: Euro
Bahasa resmi: Bahasa Prancis
Wilayah benua/kontinen: Eropa
Tempat tertinggi: Mont Blanc (4.807 meter)
Negara tetangga: Belgia, Luksemburg, Jerman, Swiss, Italia, Monaco, Spanyol, Andorra
Laut/Samudra: Samudra Atlantik, Laut Mediterania

SKUAD LENGKAP
Pelatih: Raymond Domenech
Fabien Barthez G
Gregory Coupet G
William Gallas D
Jean Alain Boumsong D
Eric Abidal D
Mikael Silvestre D
Philippe Mexes D
Lilian Thuram D
Francois Clerc D
Willy Sagnol D
Patrick Vieira M
Claude Makelele M
Vikash Dhorasoo M
Zinedine Zidane M
Alou Diarra M
Jeremy Toulalan M
Florent Malouda S
Sylvain Wiltord S
Louis Saha S
Thierry Henry S
David Trezeguet S
Nicolas Anelka S
Keterangan: G=Goalkeeper; D=Defender; M=Midfielder; S=Striker

Wednesday, May 17, 2006

JEPANG

ANDALAN ASIA

Jepang adalah salah satu negara Asia di samping Korea Selatan, yang sempat membuat kejuatan besar di Piala Dunia 2002. Ketika itu, mereka gagal maju ke babak delapan besar karena ditumbangkan Turki 0-1. Namun, prestasi Jepang saat itu ikut mendongkrak nama Asia karena sebelumnya mereka sempat lolos sebagai juara grup di babak penyisihan Piala Dunia 2002 tersebut dan masuk 16 besar.
Tim Jepang memang baru dua kali mengikuti putaran final Piala Dunia. Yang pertama kali mereka hadir di ajang bergengsi ini pada tahun 1998 saat Piala Dunia diadakan di Prancis. Saat itu, mereka tak mampu lolos dari grup karena dikalahkan Argentina, Kroasia, dan Jamaika. Namun, saat itu sudah banyak yang memuji permainan tim dari Negeri Matahari ini yang dimotori Hidetoshi Nakata yang kala itu juga bermain di Seri A Italia.
Perkembangan sepak bola Jepang melaju pesat setelah kompetisi lokal mereka, J-League, digarap secara sungguh-sungguh dan profesional pada tahun 1993. Selain Nakata, J-League juga melahirkan Shinji Ono yang bermain di Feyenoord dan sempat terpilih menjadi pemain terbaik Asia pada tahun 2002. Di kawasan Asia, Jepang tiga kali menjuarai Piala Asia, yakni tahun 1992, 2000 dan 2004. Dimotori playmaker yang saat ini tengah bersinar, Shunsuke Nakamura, Jepang membabat Cina dalam final Piala Asia 2004. Nakamura pula yang bermain gemilang di Piala Konfederasi tahun 2005 di Jerman saat Jepang menggulingkan juara Eropa 2004, Yunani, dan menahan imbang sang juara bertahan Piala Dunia, Brasil, 2-2.
Seusai Piala Dunia 2002, pelatih Jepang beralih dari tangan Philippe Troussier yang berasal dari Prancis kepada Zico, mantan pemain terkemuka Brasil yang sempat dijuluki “Pele putih”. Menimbang prestasi mentereng mereka di Piala Asia 2004 dan Piala Konfederasi 2005, akankah Zico bakal mampu membuat tim Jepang ini membuat kejutan lagi di Piala Dunia 2006?
Perjalanan Menuju Piala Dunia 2006
17-Aug-05 : JPN vs IRN 2:1 (1:0)
8-Jun-05 : PRK vs JPN 0:2 (0:0)
3-Jun-05 : BHR vs JPN 0:1 (0:1)
30-Mar-05 : JPN vs BHR 1:0 (0:0)
25-Mar-05 : IRN vs JPN 2:1 (1:1)
9-Feb-05 : JPN vs PRK 2:1 (1:0)
17-Nov-04 : JPN vs SIN 1:0 (1:0)
13-Oct-04 : OMA vs JPN 0:1 (0:0)
8-Sep-04 : IND vs JPN 0:4 (0:1)
9-Jun-04 : JPN vs IND 7:0 (3:0)
31-Mar-04 : SIN vs JPN 1:2 (0:1)
18-Feb-04 : JPN vs OMA 1:0 (0:0)

Kiprah di Piala DuniaJepang telah berpartisipasi sebanyak dua kali di ajang putaran final Piala Dunia, yaitu pada tahun 1998 dan 2002. Prestasi terbaik yang telah mereka capai hanyalah lolos ke babak 16 besar kala bersama Korea Selatan menjadi tuan rumah Piala Dunia.Tahun 1998, ketika kejuaraan akbar sepak bola ini diselenggarakan di Prancis, mereka gagal di babak penyisihan dan hanya menjadi juru kunci grup karena berturut-turut dikalahkan Argentina 0-1, dipukul oleh Jamaika 1-2, dan dijegal Kroasia dengan skor 0-1.Pada tahun 2002, mereka tiba-tiba mengejutkan publik dengan melaju ke babak 16 besar sebagai juara grup. Bermain imbang 2-2 melawan Belgia, menggulingkan Rusia 1-0, dan menghantam Tunisia 2-0, membuat Jepang tak tertahankan di babak penyisihan. Namun, di babak kedua, kemudian Jepang ditumbangkan oleh Turki, yang akhirnya menjadi juara ketiga, dengan skor tipis 0-1.
DemografiNegara: Jepang
Nama resmi: Nihon Koku
Ibu kota: Tokyo
Kota-kota penting: Yokohama, Osaka, Nagoya, Sapporo, Kyoto, Kobe, Fukuoka, Kawasaki, Hiroshima, Kita-Kyushu, Sendai, Kagoshima, Niigata
Luas negara: 377.835 km²
Jumlah penduduk: 127,3 juta jiwa
Pendapatan per kapita: 28.000 dolar AS
Mata uang: Yen
Bahasa resmi: Bahasa Jepang
Wilayah benua/kontinen: Asia
Tempat tertinggi: Gunung Fuji (3.776 meter)
Negara tetangga: Tak ada (berbatasan dengan laut)
Laut/Samudra: Laut Cina Timur, Samudra Pasifik

SKUAD LENGKAP
Seigo Narazaki G
Yoichi Doi G
Yoshikatsu Kawaguchi G
Makoto Tanaka D
Takayuki Chano D
Tsuneyasu Miyamoto D
Koji Nakata D
Atsuhiro Miura D
Keisuke Tsuboi D
Akira Kaji D
Teruyuki Moniwa D
Yasuhito Endo M
Hidetoshi Nakata M
Mitsuo Ogasawara M
Shunsuke Nakamura M
Alex M
Takashi Fukunishi M
Junichi Inamoto M
Masashi Motoyama M
Keiji Tamada F
Takayuki Suzuki F
Atsushi Yanagisawa F
Masashi Oguro F
Keterangan: G=Goalkeeper; D=Defender; M=Midfielder; F=Forward

AUSTRALIA

AKHIR PENANTIAN YANG PANJANG

Tim Negeri Kanguru ini ini akhirnya berhasil melaju ke putaran final Piala Dunia 2006 di Jerman setelah mengungguli Uruguay, wakil zona Amerika Selatan, dalam pertandingan play-off. Pada pertandingan leg pertama, mereka dikalahkan 0-1 oleh Uruguay di Montevideo, Uruguay, tetapi di pertandingan leg kedua mengubur harapan Uruguay lewat adu penalti di Sydney, Australia.
Pada pertandingan kedua ini, sebenarnya Australia hanya unggul 1-0 sehingga agregat gol kedua tim menjadi imbang 1-1. Setelah pertambahan waktu 2 x 15 menit tidak mengubah kedudukan, dilanjutkanlah dengan adu penalti yang berakhir dengan skor 4-2 sehingga akhirnya meloloskan Australia.
Kemenangan atas Uruguay ini pun sekaligus mengobati “luka” tim Australia pada pertandingan play-off empat tahun silam. Juga menghadapi Uruguay, tetapi kala itu Australia kandas dengan agregat gol 1-3. Menang 1-0 saat menjadi tuan rumah, mereka dibungkam 3-0 di pertandingan tandang. Padahal, dalam babak penyisihan di zona Oceania waktu itu, tim Kanguru ini telah mengukir rekor fantastis, mencetak 66 gol tanpa balas ke gawang empat lawannya, antara lain Fuji, Tonga, American Samoa, dan Samoa.
Untuk kawasan Oceania, Australia memang sulit ditandingi lawan-lawannya. Tim Kanguru ini tiga kali menjadi juara di kawasan itu, yakni pada tahun 1980, 1996, dan 2000. Hanya tim dari negara Selandia Baru-lah yang masih bisa sedikit mengimbangi ketangguhan Australia di wilayah tersebut. Sedangkan kebanyakan tim dari negara lain di wilayah itu kerap cuma dijadikan lumbung gol oleh Australia. Belakangan, permohonan Australia untuk masuk zona yang lebih luas lagi, yakni zona Asia, telah dikabulkan oleh FIFA dan AFC.
Lolosnya Australia ke putaran final Piala Dunia kali merupakan impian panjang mereka karena mereka sebelumnya hanya pernah sekali masuk putaran final, yakni di tahun 1974, kala perhelatan akbar ini diadakan di Jerman Barat. Waktu itu, mereka sama sekali tak mampu lolos dari grup penyisihan, meski sepat menahan imbang 0-0 wakil Amerika Latin, Cile. Memang, di dua pertadingan lainnya mereka tersungkur, dikalahkan 0-2 oleh Jerman Timur dan takluk 0-3 di tangan tuan rumah Jerman Barat yang akhirnya menjadi juara dunia.
Yang harus disebut juga dalam keberhasilan Australia kali ini adalah nama Guus Hiddink, yang sebetulnya baru dalam empat bulan terakhir menangani tim Australia. Hiddink melatih tim nasional Australia setelah menerima jabatan itu dari pelatih sebelumnya, Frank Farina. Tapi, siapa yang bisa melupakan Hiddink yang telah sukses mengantarkan Korea Selatan menjadi salah satu tim semifinalis Piala Dunia 2002 di Korea Selatan-Jepang empat tahun lalu? Bahkan sempat menjadikan Korea Selatan sebagai tim pembantai nama-nama besar macam Italia, Portugal, dan Spanyol. Kini, terbukti ia mampu membawa satu lagi tim ke ajang besar itu.
Kekuatan Australia saat ini bertumpu pada Mark Viduka yang bermain di Leeds United, Harry Kewell yang bermain untuk Liverpool, Brett Emerton yang bermain di Blackburn Rovers, penjaga gawang Mark Schwarzer yang bermain di Middlesbrough, dan Zeljko Kalac yang kini bermain di Perugia. Nama-nama ini dinilai banyak pengamat cukup memiliki peluang membuat Australia diperhitungkan lawan-lawannya di Jerman nanti. Pada tahun 2003, misalnya, dalam sebuah pertandingan persahabatan, mereka mampu melindas Inggris dengan skor 3-1.
Perjalanan Menuju Piala Dunia 2006
16-Nov-05 : AUS vs URU 4:2 adu penalti (1:0)
12-Nov-05 : URU vs AUS 1:0 (1:0)
6-Sep-05 : SOL vs AUS 1:2 (0:1)
3-Sep-05 : AUS vs SOL 7:0 (3:0)
6-Jun-04 : SOL vs AUS 2:2 (1:0)
4-Jun-04 : VAN vs AUS 0:3 (0:1)
2-Jun-04 : AUS vs FIJ 6:1 (2:1)
31-May-04 : AUS vs TAH 9:0 (3:0)
29-May-04 : AUS vs NZL 1:0 (1:0)
Kiprah di Piala DuniaAustralia baru berpartisipasi sebanyak satu kali, yaitu pada tahun 1974. Pada penampilan perdana itu Australia belum mampu lolos dari grup di babak penyisihan, meski sempat menahan imbang Cili dengan skor 0-0. Pasalnya, kemudian mereka dihadang tim Jerman Timur dan Jerman Barat.
Australia nyaris lolos ke putaran final Piala Dunia 2002. Saat itu, mereka harus melakukan pertarungan play-off melawan Uruguay, wakil Amerika Selatan yang menempati peringkat kelima di zonanya. Walaupun menang 1-0 di leg pertama, Australia terpaksa menyimpan lagi impiannya karena ujung-ujungnya dihantam Uruguay 3-0 pada leg kedua.
DemografiNegara: Australia
Nama resmi: Commonwealth of Australia
Ibu kota: Canberra
Kota-kota penting: Sydney, Melbourne, Brisbane, Perth, Adelaide, Newcastle, Wollongong
Luas: 7.686.850 km²
Jumlah penduduk: 19,7 juta jiwa
Pendapatan per kapita: 27.000 dolar AS
Mata uang: Dolar Australia
Bahasa resmi: Bahasa Inggris
Wilayah benua/kontinen: Oceania
Tempat tertinggi: Gunung Kosciusko (2.230 meter)
Negara tetangga: Tak ada (karena berupa benua tersendiri yang dikelilingi laut)
Laut/Samudra: Samudra Pasifik

SKUAD LENGKAP
Pelatih: Guus Hiddink
Ante Covic G
Zeljko Kalac G
Mark Schwarzer G
Ahmad Elrich D
Stan Lazaridis D
Ljubo Milicevic D
Lucas Neill D
Tony Popovic D
Michael Thwaite D
Tony Vidmar D
Mark Bresciano M
Tim Cahill M
Scott Chipperfield M
Jason Culina M
Brett Emerton M
Vincenzo Grella M
Josip Skoko M
Luke Wilkshire M
John Aloisi F
Joel Griffiths F
Harry Kewell F
Archie Thompson F
Mark Viduka F
Keterangan: G=Goalkeeper; D=Defender; M=Midfielder; F=Forward

SERBIA MONTENEGRO

PERUNTUNGAN NAMA BARU.

Serbia dan Montenegro nama baru untuk Republik Federal Yugoslavia yang mengalami perpecahan-sudah berusaha membenahi timnya sejak tahun 1991, sesaat sesudah terjadi peristiwa perpecahan tersebut. Mengandalkan sejumlah pemain berkaliber internasional, seperti Predrag Mijatovic, mereka mampu masuk putaran final Piala Dunia 1998 di Prancis. Sempat melaju ke 16 besar, mereka kemudian terhadang Belanda 1-2.
Kekalahan dari Belanda kembali mereka rasakan dua tahun kemudian di kejuaraan Piala Eropa 2000. Hanya saja, bedanya kali ini mereka tumbang di babak seperempat final. Meskipun memiliki banyak pemain dengan kemampuan individu berkelas, Serbia dan Montenegro nyatanya tidak mampu lolos dari babak kualifikasi Piala Dunia 2002.
Kegagalan juga masih menyergap mereka dalam babak kualifikasi Piala Eropa 2004 sehingga tidak bisa hadir di Portugal. Kini, tim Serbia dan Montenegro diasuh oleh Ilija Petkovic. Petkovic mencoba meramu timnya dengan mengandalkan sejumlah tenaga muda seperti Savo Milosevic, Darko Kovacevic, dan Mateja Kezman.
Berbekal para pemain muda inilah sang pelatih mencoba meraih prestasi di Jerman. Tim kocokan Petkovic ini sudah menunjukkan keampuhannya dengan menjuarai Grup 7 Eropa. Dengan mengungguli Spanyol yang akhirnya harus mengikuti babak play-off.
Perjalanan Menuju Piala Dunia 2006
12-Oct-05 : SCG vs BIH 1:0 (1:0)
8-Oct-05 : LTU vs SCG 0:2 (0:1)
7-Sep-05 : ESP vs SCG 1:1 (1:0)
3-Sep-05 : SCG vs LTU 2:0 (1:0)
4-Jun-05 : SCG vs BEL 0:0
30-Mar-05 : SCG vs ESP 0:0
17-Nov-04 : BEL vs SCG 0:2 (0:1)
13-Oct-04 : SCG vs SMR 5:0 (2:0)
9-Oct-04 : BIH vs SCG 0:0
4-Sep-04 : SMR vs SCG 0:3 (0:2)
Kiprah di Piala Dunia Saat masih bernama Yugoslavia, mereka sudah tujuh kali mengikuti putaran final, yakni pada tahun 1930, 1950, 1958, 1962, 1974, 1990, dan 1998. Pada 1930, mereka berhasil masuk semifinal. Tapi, kemudian digulung oleh Uruguay dengan skor 1-6.
Pada 1950, meski sempat dua kali menang, mereka gagal melaju ke babak kedua. Pada 1958, lolos sampai perempat final. Namun, langkah mereka dihentikan Jerman 0-1. Di tahun 1962, mereka sempat membalas Jerman dengan kemenangan 1-0. Perjalanan mereka di semifinal itu ternyata harus disudahi oleh ketangguhan Cekoslowakia. Tahun 1974 mereka malah gagal masuk babak kedua, sementara di tahun 1990 hanya sampai seperempat final. Pada 1998, peluang mereka juga harus berakhir di 16 besar karena dihadang Belanda 1-2.
Demografi Negara: Serbia dan Montenegro
Nama resmi: Srbija i Crna Gora
Ibu kota: Belgrado
Kota-kota penting: Novi Sad, Nia, Kragujevac, Podgorica, Priatina, Subotica
Luas: 102.350 km² J
umlah penduduk: 10,6 juta jiwa
Pendapatan per kapita: 2.370 dolar AS
Mata uang: dinar Yugoslavia baru
Bahasa resmi: Bahasa Serbo
Benua/kontinen: Eropa
Tempat tertinggi: Gunung Daravica (2.656 meter)
Negara tetangga: Albania, Bosnia Herzegovina, Bulgaria, Kroasia, Hungaria, Makedonia, Rumania
Laut/Samudra: Laut Adriatik

SKUAD LENGKAP
Coach: Ilja Petkovic
Jevric Dragoslav G
Markovic Marian D
Lukovic Aleksandar D
Cirkovic Milivoje D
Dragutinovic Ivica D
Vidic Nemania D
Gavrancic Goran D
Petkovic Dusan D
Duljaj Igor D
Dudic Milan D
Krstajic Mladen D
Nadj Albert M
Basta Dusan M
Djordjevic Nenad M
Kovacevic Nenad M
Mladenovic Dragan M
Koroman Ognen M
Vukic Zvonimir M
Stankovic Dejan M
Djordjevic Predrag M
Brnovic Bojan M
Zigic Nikola F
Pantelic Marko F
Ilic Sasa F
Maric Marijo F
Kezman Mateja F
Milosevic Savo F
Jestrovic Nenad F
Kovacevic Darko F
Ljuboja Danijel F
KeteranganG=Goalkeeper; D=Defender; M=Midfielder; F=Forward

KROASIA

SIAP MEMBERI KEJUTAN LAGI!

Kroasia mengguncang persepakbolaan dunia di tahun 1998 saat mereka merebut posisi ketiga di ajang Piala Dunia yang kala itu diadakan di Prancis. Kalau saja Lilian Thuram tidak mencetak dua gol bagi tim Prancis di pertandingan semifinal melawan Kroasia itu, Kroasia-lah yang masuk final. Jika itu yang terjadi, maka sungguh sepak terjang Kroasia adalah sebuah fenomena tersendiri dalam sejarah Piala Dunia. Padahal, Kroasia baru masuk menjadi anggota FIFA pada tahun 1992.
Kecemerlangan tim pecahan negara Yugoslavia ini bermula dari diraihnya gelar juara turnamen Sepak Bola Dunia Junior tahun 1987 oleh Kroasia. Banyak pemain bekas tim junior Kroasia itu yang kemudian menjadi bintang sepak bola internasional. Tapi, 11 tahun kemudian, Zvonimir Boban, Robert Prosinecki, Davor Suker, Robert Jarni dan Igor Stimac yang dulu tergabung di tim junior tersebut membelalakkan mata pecinta sepak bola sejagat lewat penampilan perdana mereka di Piala Dunia 1998 yang amat mengesankan.
Pada babak seperempat final, waktu itu mereka mampu menggulung Jerman dengan skor telak 3-0. Di Jepang-Korea Selatan, niat Kroasia untuk berbuat lebih hebat lagi hanya terwujud pada kemenangan mereka atas Italia di pertandingan pertama. Selanjutnya, Kroasia menjadi santapan Meksiko dan Ekuador dengan skor kekalahan yang sama 0-1.
Prosinecki dan Suker kini memang telah mengundurkan diri dari ajang sepak bola internasional. Demikian pula sang pelatih, Mirko Jozic, telah pula mengundurkan diri. Namun, pelatih Kroasia saat ini, Zlatko Kranjcar, tampaknya coba menghadirkan kembali kecemerlangan Kroasia di Piala Dunia 2006 di Jerman. Di belakang ada Igor Tudor dan Josip Simunic, di tengah ada Niko Kovac, sedangkan di depan berdiri Dado Prso, tim Kroasia asuhan Kranjcar ini bisa saja membikin langkah tak terduga besar lagi.
Perjalanan Menuju Piala Dunia 2006
12-Oct-05 : HUN vs CRO 0:0
8-Oct-05 : CRO vs SWE 1:0 (0:0)
7-Sep-05 : MLT vs CRO 1:1 (0:1)
3-Sep-05 : ISL vs CRO 1:3 (1:0)
4-Jun-05 : BUL vs CRO 1:3 (0:1)
30-Mar-05 : CRO vs MLT 3:0 (2:0)
26-Mar-05 : CRO vs ISL 4:0 (1:0)
9-Oct-04 : CRO vs BUL 2:2 (2:0)
8-Sep-04 : SWE vs CRO 0:1 (0:0)
4-Sep-04 : CRO vs HUN 3:0 (1:0)
Kiprah di Piala Dunia Dua kali Kroasia telah masuk babak putaran final Piala Dunia, yakni tahun 1998 dan 2002. Pada 1998, mereka berhasil meraih gelar juara ketiga setelah mengalahkan Belanda. Di Piala dunia 2002, mereka sempat mengalahkan Italia sebelum dupukul Meksiko dan Ekuador dan tersungkur di babak penyisihan.
Demografi Negara: Kroasia
Nama resmi: Republika Hrvatska
Ibu kota: Zagreb
Kota-kota penting: Rijeka, Split, Osijek, Zadar, Brod, Vukovar, Dubrovnik
Luas: 56.542 km²
Jumlah penduduk: 4,4 juta jiwa
Pendapatan per kapita: 8.800 dolar AS
Mata uang: Kuna
Bahasa resmi: Kroat
Wilayah benua/kontinen: Eropa
Tempat tertinggi: Gunung Dinara (1.830 meter)
Negara tetangga: Slovenia, Hungaria, Serbia & Montenegro, Bosnia Herzegovina
Laut/Samudra: Laut Adriatik

SKUAD LENGKAP
Pelatih: Zlatko Kranjcar
Stipe Pletikosa G
Joseph Didulica G
Robert Kovac D
Josip Simunic D
Igor Tudor D
Dario Simic D
Nico Kovac D
Tokic D
Stjepan Tomas D
Darijo Srna M
Marko Babic M
Luka Modric M
Leko M
Jerko Leko M
Niko Kranjcar M
Marijan Buljat M
Da Silva Eduardo S
Dado Prso S
Ivan Klasnic S
Ivica Olic S
Bosko Balaban S
Mladen Petric S
Keterangan: G=Goalkeeper; D=Defender; M=Midfielder; S=Striker

Tuesday, May 16, 2006

BRAZIL

STILL THE BEST???

Inilah tim yang paling “ditakuti” lawan-lawannya di Jerman. Bukan semata-mata karena mereka adalah salah satu favorit juara yang akan menjadi lawan tangguh, tetapi juga lantaran tak ada satu pun negara yang saat ini mampu menyamai prestasi yang telah mereka capai: lima kali juara dunia. Melihat catatan itu saja pasti akan menggetarkan banyak tim lawan.
Dengan bertaburan bintang internasional, seperti Ronaldo, Ronaldinho, Kaka, Robinho atau Roberto Carlos, tim negara mana pun cenderung berharap tidak berjumpa Brasil di dalam langkah-langkah mereka menuju babak final. Apalagi, belum lama ini mereka baru saja meraih juara Piala Konfederasi dengan memukul Argentina di final dengan skor telak 1-4.
Selama ini, sihir “Samba” Brasil telah menghibur para pecinta sepak bola sejagat. Negeri ini pun tak pernah henti-hentinya melahirkan bintang sepak bola sejak dunia diperkenalkan dengan sosok “Raja Bola” asal Brasil, Pele, dan pemain besar lainnya, Garrincha. Nama-nama yang muncul kemudian, seperti Socrates, “Pele putih” Zico, Romario, atau Bebeto, tentu masih tertanam di benak banyak penggila bola. Setelah era pemain bintang macam Ronaldo, Ronaldinho, atau penjaga gawang Dida, tradisi itu tetap berlanjut dengan kemunculan era pemain seperti Kaka dan Robinho.
Para pemain dengan bakat luar biasa yang dimiliki Brasil kerap membuat Brasil mampu lolos dari situasi yang sulit bagaimana pun. Selain sering mengubah keadaan dengan tiba-tiba, mereka juga sering mencetak gol dengan proses yang sangat indah. Inilah yang membuat banyak penggemar sepak bola demikian tergila-gila untuk menyaksikan setiap kali Brasil bertanding. Dua gol yang dicetak Ronaldo pada babak final Piala Dunia saat berhadapan dengan Jerman adalah juga gol yang hanya mampu dicetak oleh pemain yang memiliki naluri mencetak gol sangat tinggi. Selain telah lima kali mengantongi gelar juara dunia, Brasil juga telah dua kali menduduki tempat ketiga, yaitu di tahun 1938 dan 1978. Prestasi Brasil lainnya pun segudang. Mereka tujuh kali menjuarai Copa America dan empat kali menjadi jawara Pan America.
Kehadiran Brasil dalam setiap turnamen juga selalu akan menyemarakkan suasana. Pasalnya, para suporter mereka juga akan ikut meramaikan setiap pertandingan dengan berbagai tingkah polah mereka. Mereka menabur gendang, berpakaian warna-warni dan unik, bernyanyi dengan penuh semangat, serta menari samba sepanjang pertandingan berlangsung. Setiap kemenangan tim Brasil pasti akan diramaikan pula dengan pesta di jalan-jalan oleh para pendukung tim ini.
Meskipun Brasil adalah juara bertahan, mereka tetap diharuskan mengikuti babak kualifikasi Piala Dunia 2006. Setelah Argentina memastikan lolos sebagai wakil pertama dari zona Amerika Selatan, tak lama kemudian Brasil yang dilatih oleh Carlos Alberto Parreira pun menyusul. Di kawasan ini, memang cenderung hanya Argentina dan Brasil-lah yang bersaing dengan ketat.
Datang ke Jerman sebagai juara bertahan, kehadiran pasukan kuning-biru ini pastilah menggetarkan setiap lawannya. Jadi, pertanyaannya pastilah hanya satu, siapa mampu merebut gelar juara dunia dari tangan tim yang sempat terkenal dengan sepakbola indah alias joga bonito itu?
Perjalanan Menuju Piala Dunia 2006
12-Oct-05 : BRA vs VEN 3:0 (1:0)
9-Oct-05 : BOL vs BRA 1:1 (0:1)
4-Sep-05 : BRA vs CHI 5:0 (4:0)
8-Jun-05 : ARG vs BRA 3:1 (3:0)
5-Jun-05 : BRA vs PAR 4:1 (2:0)
30-Mar-05 : URU vs BRA 1:1 (0:0)
27-Mar-05 : BRA vs PER 1:0 (0:0)
17-Nov-04 : ECU vs BRA 1:0 (0:0)
13-Oct-04 : BRA vs COL 0:0
9-Oct-04 : VEN vs BRA 2:5 (0:2)
5-Sep-04 : BRA vs BOL 3:1 (3:0)
6-Jun-04 : CHI vs BRA 1:1 (0:1)
2-Jun-04 : BRA vs ARG 3:1 (1:0)
31-Mar-04 : PAR vs BRA 0:0
19-Nov-03 : BRA vs URU 3:3 (2:0)
16-Nov-03 : PER vs BRA 1:1 (0:1)
10-Sep-03 : BRA vs ECU 1:0 (1:0)
7-Sep-03 : COL vs BRA 1:2 (1:1)
Kiprah di Piala DuniaBrasil mengikuti seluruh ajang putaran final yang pernah diselenggarakan, 17 kali, yaitu pada 1930, 1934, 1938, 1950, 1954, 1958, 1962, 1966, 1970, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, dan 2002.
Prestasi mereka belum ada yang menyaingi, meraih lima kali juara dunia pada 1958, 1962, 1970, 1994, dan 2002. Di samping itu, Brasil dua kali menjadi runner-up dan dua kali merebut posisi ketiga.
Kelima gelar Brasil diraih setelah memenangi pertarungan di babak final melawan tuan rumah Swedia dengan skor 5-2 (1958), menggusur Cekoslowakia 3-1 di Cile (1962), melumat Italia 1-4 di Meksiko (1970), menundukkan lagi Italia 3-2 lewat adu penalti di Amerika Serikat (1994), dan membekap Jerman 2-0 di Jepang-Korea Selatan (2002).
Final yang urung dimenangi Brasil terjadi saat mereka dikalahkan Uruguay 2-1 yang kemudian muncul sebagai juara (1950). Kekalahan Brasil di pertandingan terakhir babak final yang menerapkan sistem round-robin ini amat dikenang publik karena memecahkan rekor jumlah penonton saat 200 ribu lebih pendukung Brasil memadati Stadion Maracana.
Pertarungan final lainnya yang tak mampu dimenangi Brasil adalah saat mereka diganjal tuan rumah Prancis 3-0 tahun 1998. Sementara itu, posisi ketiga diperoleh saat mereka menaklukkan tuan rumah Prancis 4-2 (1938) dan membungkam Italia 2-1 di Argentina (1978).
Selain satu posisi keempat yang diterima Brasil saat mereka dikalahkan Polandia 2-1 dalam final perebutan juara ketiga (1974), selebihnya partisipasi mereka hanya sampai babak penyisihan (1930, 1934, 1966), babak kedua (1982 dan 1990), serta perempat final (1954 dan 1986).
DemografiNegara: Brasil
Nama resmi: Republica Federativa do Brasil
Ibu kota: Brasilia
Kota-kota penting: Sao Paulo, Rio de Janeiro, Belo Horizonte, Salvador, Fortaleza, Nova Iguacu, Recife, Curitiba, Pôrto Alegre, Belém, Goiana, Campinas
Luas: 8.511.965 km²
Jumlah penduduk: 182 juta jiwa
Pendapatan per kapita: 7.600 dolar AS
Mata uang: Cruzado
Bahasa resmi: Portugis
Wilayah benua/kontinen: Amerika Selatan
Tempat tertinggi: Gunung Neblina (3.014 meter)
Negara tetangga: Uruguay, Argentina, Bolivia, Paraguay, Peru, Kolombia, Venezuela, Guyana, Guyana Prancis, Suriname
Laut/Samudra: Samudra Atlantik
SKUAD LENGKAP
Coach: Carlo Alberto Pereira
Dida G
Gomes G
Julio César G
Rodrigo Alex D
Luizao D
Roberto Carlos D
Gilberto D
Cicinho D
Cafu D
Nery Gustavo D
Juan D
Roque Junior D
Juninho Pernambucano M
Gilberto Silva M
Emerson M
Ze Roberto M
Ronaldinho M
Alex M
Renato M
Kaká M
Julio Baptista M
Ricardinho M
Robinho F
Adriano F
Ronaldo F
Ricardo Oliveira F
Adriano F
Keterangan: G=Goalkeeper; D=Defender; M=Midfielder; F=Forward

REPUBLIK CEKO

C'MON CZECH
Republik Ceko adalah sebuah kekuatan baru sepak bola yang pasti akan diwaspadai lawan-lawannya di Piala Dunia 2006. Penampilan mengesankan mereka di kejuaraan Piala Eropa 2004 di Portugal adalah salah satu alasannya. Meskipun akhirnya tumbang di babak semifinal oleh Yunani yang kemudian muncul menjadi juara, Republik Ceko waktu itu sempat menggulingkan Jerman dan Belanda. Sejak itu, peringkat FIFA Republik Ceko memang terus menjulang dan selalu berada di wilayah lima besar.
Didukung para pemain yang bertebaran di klub-klub besar Eropa, kesebelasan Republik Ceko disebut-sebut bakal menjelma menjadi tim yang amat disegani. Sang pelatih, Karel Bruckner, memang tetap memasang nama-nama besar yang telah lama malang-melintang di liga-liga bergengsi Eropa di skuadnya. Sebut saja sosok seperti Pavel Nedved, Jan Koller atau Karel Poborsky. Mereka lantas dipadukan dengan sekelompok pemain muda yang karirnya tengah menanjak sangat tajam belakangan ini, seperti Milan Baros, Thomas Rosicky, dan penjaga gawang Petr Cech.
Perpaduan para pemain yang dirancang Bruckner itu diramalkan bakal memberikan warna tersendiri di Jerman nanti, bahkan lebih menjanjikan ketimbang apa yang sudah diperlihatkan Republik Ceko di Piala Eropa 2004.
Perjalanan Menuju Piala Dunia 2006
16-Nov-05 : CZE vs NOR 1:0 (1:0)
12-Nov-05 : NOR vs CZE 0:1 (0:1)
12-Oct-05 : FIN vs CZE 0:3 (0:1)
8-Oct-05 : CZE vs NED 0:2 (0:2)
7-Sep-05 : CZE vs ARM 4:1 (0:0)
3-Sep-05 : ROU vs CZE 2:0 (1:0)
8-Jun-05 : CZE vs MKD 6:1 (2:1)
4-Jun-05 : CZE vs AND 8:1 (3:1)
30-Mar-05 : AND vs CZE 0:4 (0:2)
26-Mar-05 : CZE vs FIN 4:3 (2:0)
17-Nov-04 : MKD vs CZE 0:2 (0:0)
13-Oct-04 : ARM vs CZE 0:3 (0:2)
9-Oct-04 : CZE vs ROU 1:0 (1:0)
8-Sep-04 : NED vs CZE 2:0 (1:0)
Kiprah di Piala Dunia Saat masih bernama Cekoslowakia, mereka sudah mengikuti putaran Piala Dunia sebanyak delapan kali, yaitu di tahun 1934, 1938, 1954, 1958, 1962, 1970, 1982, dan 1990. Prestasi tertinggi yang mereka raih adalah posisi runner up pada tahun 1934 dan 1962.
Di final tahun 1934, Cekoslowakia ditumbangkan Italia 2-1 dalam perpanjangan waktu, sementara pada final 1962 ditaklukan oleh Brasil dengan skor 1-3. Dengan nama Republik Ceko, memang mereka telah berupaya mengikuti babak kualifikasi sejak tahun 1998. Tapi, belum ada hasilnya. Tahun 2002 pun mereka gagal. Baru di kualifikasi Piala Dunia 2006 ini keinginan Republik Ceko tampil di putaran final terwujud.
Demografi Negara: Republik Ceko
Nama resmi: Ceska Republika
Ibu kota: Praha
Kota-kota penting: Brno, Ostrava, Plzen, Olomouc, Usti Nad Labem, Liberec, Hradec Králové, Pardubice, Ceské Budejovice
Luas: 78.866 km²
Jumlah penduduk: 10,3 juta jiwa
Pendapatan per kapita: 15.300 dolar AS
Mata uang: Koruna
Bahasa resmi: Bahasa Ceko
Wilayah benua/kontinen: Eropa
Tempat tertinggi: Gunung Snezka (1.602 meter)
Negara tetangga: Jerman, Polandia, Slovakia, Austria
Laut/Samudra: Tak ada
SKUAD LENGKAP
Pelatih: Karel Bruckner
Petr Cech G
Jaromir Blazek G
Antonin Kinsky G
Pavel Mares D
Zdenek Pospech D
Tomas Zapotocny D
Rene Bolf D
Tomas Ujfalusi D
David Rozehnal D
Martin Jiranek D
Jiri Jarosik D
Rudi Skacel M
Stepan Vachousek M
Tomas Rosicky M
David Kobylik M
Lucas Zelenka M
Tomas Hubschman M
Jan Polak M
Jaroslav Plasil M
Karel Poborsky M
Karel Pitak M
Marek Jankulovski M
David Jarolim M
Radoslav Kovac M
Vladimir Smicer M
Vaclav Sverkos S
Jiri Stajner S
Tomas Jun S
Milan Baros S
Marek Heinz S
Keterangan: G=Goalkeeper; D=Defender; M=Midfielder; S=Striker

Monday, May 15, 2006

AMERIKA

SIAP HABISHABISAN

Amerika Serikat tampil di Jerman dengan harapan baru yang menggelembung. Paling tidak, tentu mereka ingin memperbaiki prestasi mereka pada ajang Piala Dunia 2002 yang sukses menembus babak seperempat final. Ditangani oleh pelatih Bruce Arena, yang telah bekerja selama 9 tahun untuk tim nasional negeri Paman Sam itu, kini kesebelasan Amerika sedang memadukan sejumlah pemain muda dengan beberapa pemain berpengalaman sisa skuad Piala Dunia 2002. Tanda-tanda adanya perkembangan pesat yang terjadi di kubu Amerika Serikat sudah terlihat ketika mereka lolos dari babak kualifikasi sebagai juara grup. Ini adalah prestasi pertama mereka berhasil menjuarai babak kualifikasi Piala Dunia.
Bisa dibilang, keberhasilan tim Amerika Serikat menjuarai grup babak kualifikasi juga memperlihatkan ancaman yang bakal datang dari tim Paman Sam ini. Soalnya, mereka mampu mengalahkan tim Meksiko dalam satu pertandingan di babak kualifikasi dengan skor cukup telak, 2-0. Kala itu, kedua goal dicetak oleh pemain mereka Steve Ralston dan Beasley. Kemenangan ini sekaligus menandai lolosnya Amerika Serikat ke putaran final di Jerman.
Kekuatan Amerika Serikat adalah konsistensi permainan mereka dalam setiap pertandingan, persiapan yang matang dan serius, serta memiliki banyak pemain berbakat. Selain itu, pertahanan tim Paman Sam ini dikenal sulit ditembus lawan-lawannya. Mereka jarang sekali mengalami kekalahan dengan skor yang telak.
Tim Amerika Serikat juga hadir di Jerman dengan pasukan yang kebanyakan tengah berada pada “golden age” mereka. Ini jelas bisa menjadi keuntungan besar apabila sang pelatih, Arena, mampu mendayagunakannya dengan jitu.
Perjalanan Menuju Piala Dunia 2006
12-Oct-05 : USA vs PAN 2:0 (0:0)
8-Oct-05 : CRC vs USA 3:0 (1:0)
7-Sep-05 : GUA vs USA 00:00
3-Sep-05 : USA vs MEX 2:0 (0:0)
17-Aug-05 : USA vs TRI 1:0 (1:0)
8-Jun-05 : PAN vs USA 0:3 (0:3)
4-Jun-05 : USA vs CRC 3:0 (1:0)
30-Mar-05 : USA vs GUA 2:0 (1:0)
27-Mar-05 : MEX vs USA 2:1 (2:0)
9-Feb-05 : TRI vs USA 1:2 (0:1)
17-Nov-04 : USA vs JAM 1:1 (1:1)
13-Oct-04 : USA vs PAN 6:0 (1:0)
9-Oct-04 : SLV vs USA 0:2 (0:1)
8-Sep-04 : PAN vs USA 1:1 (0:0)
4-Sep-04 : USA vs SLV 2:0 (1:0)
18-Aug-04 : JAM vs USA 1:1 (0:0)
20-Jun-04 : GRN vs USA 2:3 (1:2)
Kiprah di Piala DuniaAmerika Serikat sudah tujuh kali tampil dalam Putaran final Piala Dunia, yaitu pada tahun 1930, 1934, 1950, 1990, 1994, 1998, dan 2002. Pada tahun 1930, Amerika Serikat meraih prestasi tertinggi mereka saat mampu melaju sampai di babak semifinal. Sayangnya, kemudian mereka tak mampu melampaui Argentina yang menggusur mereka dengan skor 1-6. Pada keikutsertaan selanjutnya, yakni di tahun 1950, Amerika gagal total. Mereka lantas menunggu lama sebelum akhirnya lolos ke Piala Dunia 1990 meski masih tanpa prestasi berarti.
Pada tahun 1994, Amerika Serikat menjadi tuan rumah dan mampu lolos sampai babak kedua. D babak kedua mereka tumbang di tangan Brasil 0-1. Prestasi Amerika Serikat kian mundur di tahun 1998, saat mereka gagal melaju ke babak berikut dan meraih posisi juru kunci di dalam grup penyisihan.
Setelah itu, barulah mereka kembali menuai prestasi di tahun 2002, saat Amerika Serikat mampu bertahan sampai babak delapan besar. Waktu itu, mereka gagal melaju ke semifinal setelah ditumbangkan Jerman 0-1 yang akhirnya menjadi runner-up.
DemografiNegara: Amerika Serikat
Nama resmi: United States of Amerika
Ibu kota negara: Washington
Kota-kota penting: New York, Los Angeles, Chicago, Houston, Philadelphia, San Diego, Dallas, Phoenix, Detroit, San Antonio, Boston, San Francisco, Seattle, Denver, Atlanta, Miami
Luas: 9.629.091 km²
Jumlah penduduk: 290 juta jiwa
Pendapatan per kapita: 37.600 dolar AS
Mata uang: dolar AS
Bahasa resmi: Bahasa Inggris
Benua/kontinen: Amerika Utara, Tengah dan Karibia
Tempat tertinggi: Gunung McKinley (6.194 meter)
Negara tetangga: Kanada, Meksiko
Laut/Samudra: Samudra Atlantik, Teluk Meksiko, Samudra Pasifik
SKUAD LENGKAP
Pelatih: Bruce Arena
Marcus Hahnemann G
Kasey Keller G
Matt Reis G
Frankie Hejduk D
Greg Vanney D
Oguchi Onyewu D
Steve Cherundolo
Jimmy Conrad D
Tony Sanneh D
Eddie Pope D
John O'Brien M
DaMarcus Beasley M
Clint Dempsey M
Landon Donovan M
Chris Armas M
Ben Olsen M
Steve Ralston M
Brad Davis M
Pablo Mastroeni M
Santino Quaranta F
Conor Casey F
Pat Noonan F
Josh Wolff F
Keterangan: G=Goalkeeper; D=Defender; M=Midfielder; F=Forward

GHANA

MENCOBA PERUNTUNGAN

Ghana pun hadir di Jerman ini sebagai negara debutan. Di Grup 2 Zona Afrika yang ditempati Ghana sebenarnya terdapat Afrika Selatan yang sudah lebih dulu mencicipi kerasnya persaingan di ajang Piala Dunia sebelumnya. Malah, Afrika Selatan yang ditenggelamkan Ghana adalah tuan rumah Piala Dunia 2010.
Patut dicatat, di tim Ghana saat ini terdapat nama Michael Essien, pemain temahal di seluruh Afrika setelah dibeli klub Inggris, Chelsea. Dialah yang menjadi motor tim. Essien lebih beruntung dari sejumlah pemain Ghana berkaliber internasional sebelumnya seperti Abedi Ayew Pele atau Anthony Yeboah, karena di masa Essien-lah Ghana lolos ke putaran final Piala Dunia. Kendati Pele dan Yeboah pernah menjadi pemain terbaik Afrika, dan tim Ghana sendiri sempat menjadi juara Afrika (1963, 1965, 1978, 1982), toh Ghana selalu gagal dalam langkah menuju putaran final Piala Dunia.
Berbeda dengan sebutan tim-tim negara-negara Afrika lainnya yang kebanyakan memakai nama satwa, tim Ghana dijuluki Black Star alias Bintang Hitam. Dan dalam perjalanan di babak kualifikasi, tim Bintang Hitam ini mengungguli Afrika Selatan secara agregat 3-2. Saat tandang, Ghana tumbang 0-2, tetapi memukul Afrika Selatan 3-0 ketika mereka menjadi tuan rumah.Pada pertandingan terakhir babak kualifikasi, Ghana hanya membutuhkan hasil imbang melawan Kepulauan Tanjung Verde agar unggul poin dari Republik Demokratik Kongo dan Afrika Selatan yang membuntutinya. Tapi, justru Ghana mempu melabrak Kepulauan Tanjung Verde dengan telak, 4-0. Sehingga tim Bintang Hitam ini pun melaju ke Jerman tanpa bisa dikejar lagi betapa pun Republik Demokratik Kongo atau Afrika Selatan mengalahkan lawan-lawan terakhir mereka.
Perjalanan Menuju Piala Dunia 2006
8-Oct-05 : CPV vs GHA 0:4 (0:2)
4-Sep-05 : GHA vs UGA 2:0 (2:0)
18-Jun-05 : RSA vs GHA 0:2 (0:0)
5-Jun-05 : GHA vs BFA 2:1 (0:1)
27-Mar-05 : COD vs GHA 1:1 (0:1)
10-Oct-04 : GHA vs COD 0:0
5-Sep-04 : GHA vs CPV 2:0 (0:0)
3-Jul-04 : UGA vs GHA 1:1 (1:0)
20-Jun-04 : GHA vs RSA 3:0 (1:0)
5-Jun-04 : BFA vs GHA 1:0 (0:0)
19-Nov-03 : GHA vs SOM 2:0 (1:0)
16-Nov-03 : SOM vs GHA 0:5 (0:1)
Kiprah di Piala Dunia Ghana hanya punya catatan pahit selama upaya mereka untuk masuk putaran final Piala Dunia. Mereka pertama kali mengikuti babak kualifikasi pada tahun 1962. Waktu itu mereka dijungkirkan oleh Maroko. Keikutsertaan pada tahun-tahun selanjutnya pun belumlah menuai hasil. Bahkan, pada babak kualifikasi Piala Dunia 2002 mereka mengalami mimpi buruk saat di grup penyisihan hanya mampu berada di posisi keempat di belakang Nigeria, Liberia, dan Sudan.
DemografiRepublik Ghana beribukota di Akra. Negeri berpenduduk 20,5 juta jiwa ini memiliki luas sebesar 239.460 kilometer persegi. Bahasa resmi mereka adalah bahasa Inggris. Sedangkan mata uangnya adalah cedi. Sejumlah kota penting di samping Ibu Kota Akra adalah Kumasi, Tamale, Tema, Secondi-Takoradi, Cape Coast, Koforidua, Sunyani, dan Ho. Gunung tertinggi di Ghana adalah Gunung Afadjoto (885 meter). Ghana berbatasan dengan Pantai Gading, Togo, Burkina Faso, dan laut Atlantik. Negara berpendapatan per kapita 2.100 dolar AS ini memiliki moto “Kebebasan dan Keadilan”.
SKUAD LENGKAP
Pelatih: Ratomir Dujkovic
George Owu G
Philemon McCarthy G
Sammy Adjei G
Aziz Ansah D
Samuel Kuffour D
John Mensah D
Emmanuel Pappoe D
Michael Essien D
Francis Dickoh D
John Painstil D
Gabriel Issah D
Stephen Appiah M
Laryea Kingston M
Godwin Attram M
Daniel Edusei M
Razak Ibrahim M
Abubakari Yakubu M
Otto Addo M
Baffour Gyan S
Isaac Boakye S
Louis Agyemang S
Patrick Agyemang S
Prince Tagoe S
Alex Tachie-Mensah S
Joetex Frimpong S
Matthew Amoah S
Hamza Mohammed S
Baba Adamu S
Keterangan: G=Goalkeeper; D=Defender; M=Midfielder; S=Striker;

ITALIA

BRAVO AZZURRI
Berjuluk tim “Azzurri”, alias pasukan biru, Italia juga merupakan salah satu tim favorit juara di Jerman. Penampilan tim ini selalu ditunggu para penggemarnya di seluruh dunia. Sebab, dalam setiap kurun waktu, Italia selalu saja menghasilkan demikian banyak pemain yang menonjol kelas dunia.
Italia sudah mengikuti 15 kali putaran final Piala Dunia. Jadi, mereka hanya sekali tidak ikut, yakni di tahun 1930. Gelar juara dunia mereka diraih di tahun 1934, 1938, dan 1982. Gelar pertama diperoleh di Italia, kala mereka mengalahkan Cekoslowakia dengan skor 2-1 dalam pertarungan yang sangat ketat. Gelar kedua diraih di Prancis setelah menundukkan Hungaria 4-2 dalam babak final.
Setelah 44 tahun kemudian, barulah mereka berhasil merebut gelar juara dunia yang ketiga di Spanyol. Pada Piala Dunia 1982 ini Italia memperkenalkan taktik cattenaccio, yaitu permainan ultra-defensif dengan hanya sesekali melakukan serangan balasan. Namun, justru taktik ini ternyata menuai hasil, bahkan memunculkan nama Paolo Rossi, penyerang mereka yang waktu itu kerap ditinggalkan sendirian di wilayah tim lawan karena hampir semua pemain Italia lainnya memperkuat pertahanan. Bukan hanya berkali-kali lolos dan mampu menjebol gawang lawan, Rossi pun sukses membawa tim Italia menjadi juara sekaligus meraih Sepatu Emas lantaran menjadi top skorer Piala Dunia 1982.
Italia mengalami kekalahan pahit di Piala Dunia 2002 dari Korea Selatan yang waktu itu memang tengah diselubungi “keajaiban”. Sampai pertandingan 2 x 45 menit berakhir kedudukan masih imbang 1-1. Namun, sebuah “golden goal” dari Korea Selatan di babak perpanjangan waktu akhirnya mengandaskan tim Azzurri untuk melaju ke babak selanjutnya.
Kekuatan sepak bola Italia didukung oleh penyelenggaraan kompetisi klub di dalam negerinya yang sudah mapan. Liga Seri A Italia amat dikenal di seluruh penjuru dunia dengan klub-klub besarnya seperti AC Milan, Juventus, AS Roma, Intermilan, Lazio dan sebagainya yang juga bertaburan bintang sepak bola internasional. Tradisi kompetisi sepak bola di Italia juga itu telah menghasilkan sejumlah pemain terkemuka tingkat dunia seperti Roberto Baggio, Franco Baresi, Marco Tardelli, serta sang kiper legendaris Dino Zoff.
Seusai kegagalan di final Piala Eropa tahun 2000 (dikalahkan Prancis 1-2), pelatih Dino Zoff digantikan oleh Giovanni Trapattoni. Namun, Trapattoni pun akhirnya digantikan oleh Marcello Lippi setelah kegagalan dalam Piala Eropa 2004, saat Italia tak mampu melangkah ke babak kedua.
Kini, Italia juga diperkuat gabungan antara pemain muda dan para pemain yang sudah berpengalaman. Para pemain mereka pun sebagian besar kini tengah berada pada “golden age”. Luca Toni dan Iaquita di depan, Francesco Totti dan Andrea Pirlo di tengah, serta Fabio Canavaro di belakang akan menjadi tulang punggung tim Italia ini. Isyarat bakal berbahayanya tim Italia bagi lawan-lawannya sudah diperlihatkan dalam uji coba belum lama berselang, ketika tim asuhan Lippi ini menggusur salah satu tim kuat, Belanda, dengan skor telak, 1-3, di kandang tim Oranye itu sendiri.
Perjalanan Menuju Piala Dunia 2006
12-Oct-05 : ITA vs MDA 2:1 (0:0)
8-Oct-05 : ITA vs SVN 1:0 (0:0)
7-Sep-05 : BLR vs ITA 1:4 (1:3)
3-Sep-05 : SCO vs ITA 1:1 (1:0)
4-Jun-05 : NOR vs ITA 0:0
26-Mar-05 : ITA vs SCO 2:0 (1:0)
13-Oct-04 : ITA vs BLR 4:3 (2:0)
9-Oct-04 : SVN vs ITA 1:0 (0:0)
8-Sep-04 : MDA vs ITA 0:1 (0:1)
4-Sep-04 : ITA vs NOR 2:1 (1:1)
Kiprah di Piala DuniaItalia sudah berpartisipasi di putaran final sebanyak 15 kali, yakni tahun 1934, 1938, 1950, 1954, 1962, 1966, 1970, 1974, 1978, 1982, 1986, 1990, 1994, 1998, dan 2002. Prestasi terbaik mereka diraih pada tahun 1934, 1938, dan 1982 saat mereka menjadi juara dunia.
Pada 1934, Sebagai tuan rumah Italia mengalahkan Cekoslowakia 2-1 di babak final. Pada final Piala Dunia 1938, di Prancis, mereka mengungguli Hongaria 4-2. Sementara di Spanyol, tahun 1982, pasukan Azzurri ini memukul Jerman 3-1 di babak final dan menjadi jawara.
Italia menjadi runner-up sebanyak dua kali, tahun 1970 dan 1994. Di Meksiko, 1970, Italia ditekuk Brasil 1-4. Sedangkan di Amerika Serikat, 1994, mereka kalah lewat adu penalti juga dari Brasil dengan skor 2-3.
Selain itu, Italia pernah satu kali menempati posisi ketiga, saat kejuaraan itu diadakan di kandang mereka, 1990. Kali ini mereka unggul dari Inggris 2-1. Pada 1950, 1954, 1962, dan 1966, Italia tidak bisa lolos dari grup di babak penyisihan. Sedangkan pada 1986, di Meksiko, Italia hanya sampai babak kedua.Sementara di tahun 1998 di Prancis, mereka pun hanya sampai perempat final.

DemografiNegara: Italia
Nama resmi: Repubblica Italiana
Ibu kota: Roma
Kota-kota penting: Milan, Naples, Turin, Palermo, Genoa, Bologna, Florence, Catania, Bari, Venice, Messina, Verona, Taranto, Trieste, Cagliari
Luas: 301.230 km²
Jumlah penduduk: 58 juta jiwa
Pendapatan per kapita: 25.000 dolar AS
Mata uang: Euro
Bahasa resmi: Bahasa Italia
Wilayah benua/kontinen: Eropa
Tempat tertinggi: Monte Bianco de Courmayeur (4.807 meter)
Negara tetangga: Prancis, Swiss, Austria, Slovenia, San Marino, Vatikan
Laut/Samudra: Laut Mediterania, Laut Adriatik
SKUAD LENGKAP
Coach: Marcello
Gianluigi Buffon G
Marco Amelia G
Morgan De Sanctis G
Daniele Bonera D
Cristian Zaccardo D
Fabio Cannavaro D
Alessandro Nesta D
Massimo Oddo D
Andrea Barzagli D
Marco Materazzi D
Manuel Pasqual D
Aimo Diana D
Gennaro Gattuso M
Gianluca Zambrotta M
Fabio Grosso M
Daniele De Rossi M
Mauro German Camoranesi M
Andrea Pirlo M
Simone Barone M
F.Totti S
Antonio Cassano S
Luca Toni S
Alessandro Del Piero S
Alberto Gilardino S
Simone Perrotta S
Vincenzo Iaquinta S
Christian Vieri S
Keterangan: G=Goalkeeper; D=Defender; M=Midfielder; S=Striker